Hidup itu pilihan, antara maju or mundur? Sudah
bersyukurkah kita hari ini, jika belum anda sangat rakus. coba lihatlah
disekeliling kalian masih banyak orang yang membutuhkan saluran tangan kita,
terkadang orang yang mempunyai uang dalam jumlah banyak ia lupa akan sesama
manusia, bukankah kita hidup berkelompok? Mengapa masih banyak orang yang tega
membagi ke sesama manusia? Why????? Intropeksi diri!
Banyak dari diri kita sombong akan jabatan, tahta,
materi dan sebagainya, padahal semua itu nggak akan di bawa mati, sudah
sepatutnya kita sadar bukan malah menjadi-jadi, kita hidup untuk saling
berbagi, membantu sesama manusia dimanapun anda berada, kadang hidup penuh lika
liku di saat kita rapuh semestalah yang menemani dalam hayalan yang kita minta,
doa adalah obat yang paling ampuh menyelesaikan masalah.
Sudahlah jika memang ini kenyataannya, dimana para
penguasa di negeri ini mencuri uang yang bukan haknya namun mereka hanya di
belaskasihan, sumpah yang pernah mereka ucap? Biarkan itu menjadi urusannya
dengan tuhan.
Jika kehidupan hanya untuk bersenang-senang lantas
apakah agama kita mengajarkan seperti itu? Semua kembali ke diri kita
masing-masing. Media sosial yang sekarang di jadikan ajang ke viralan dengan
cara yang tidak lumrah, demi di kenal orang banyak mereka bertindak bodoh
seakan-akan tidak punya tata krama.
Terkadang kita sadar kepada siapa dan kapan kita melakukan
kesalahan, bukan dengan diam-diam, acuh tak acuh, seakan tidak saling kenal.
Massa itu sudah lewat, masa dimana kita semua pasti merasakan apa yang
dinamakan masa kanak-kanak, jika dengan diam-diam, acuh tak acuh, saling tidak
kenal? Sama saja kita di ibaratkan dengan anak kecil, apa kita tidak malu?Jika
kalian mempunyai problem cobalah selesaikan dengan cara baik-baik bukan dengan
emosi ataupun dengan kekerasan, level tertinggi manusia adalah mereka yang bisa
memecahkan masalah dengan baik-baik bukan dengan kekerasan tapi dengan lisan
yang bisa memberi solusi terhadap permasalahan tersebut.
“Kehidupan
yang kadang kita sendiri bingung, antara benar atau salah, yang jelas tujuan
akhir dari kehidupan ialah mati.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar